Demi aku, demi lovato, demi apel, demi bumi dan saturnus yang bersahabat, tentang apa yang dikatakan Prometheus adalah benar, bahwa dia dan aku telah mencuri api dari dewa halilintar, untuk kuberikan pada manusia. Ketika aku kembali ke bumi untuk menangkap ikan, Prometheus ditangkap Zeus, dihakimi dan diikat atas nama keadilan.
Sesampainya di Cikutra, aku segera menghubungi Heru, anak haram dewa petir. menceritakan semua hal yang terjadi. Heru murka, dia berjanji akan membebaskan Prometheus setelah dia pulang kuliah.
Setelah memakai headset, Heru pergi ke Olympus menghadap ayahnya. Membunuh semua dewa kecuali Dewa 19. Dengan menyebut nama Tuhan, Heru dan aku kemudian membunuh semua elang yang memakan jantung Prometheus. Aku, Heru dan Prometheus yang terluka parah pergi dan mendarat di sebuah mushola Desa Cisaat. Dan kemudian aku kepadanya "Sungguh Prometheus, perbuatanmu mulia. Engkau membuat dirimu gelap, sedang terang bagi orang lain. Membunuh, mencuri, merampok, dan memakan kaos kaki dewa petir adalah membuat dirimu gelap yang menjadi cahaya bagi bumi kemudiannya. Sungguh hatimu lapang, kebaikanmu luas." Tak lama kemudian Prometheus pergi meninggalkan dunia, menghadap Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar